Kisah Kasih dari Selokan
Saat itu, aku tengah mencuci baju-bajuku di dekat selokan.
Cukup sedih juga. Aku tidak memiliki cukup uang untuk membeli mesin cuci.
Mana air di kosan mengalir sangat kecil.
"Eh, permisi kak, ikut nyuci boleh ga?"
"Kamu nanya? Kamu izin? Okeh saya kasih, 10 minit je lah"
Akhirnya beliau jadi nyuci selama 10 menit ketentuannya, hingga semuanya beres,Setelah Itu Beliau Menjemur Dibawah Sinar Cahaya Ilahi,Menyinari seluruh jemuran sang pemuda.
"Hmm, boleh kenalan ga kak? Aku sering melihatmu di sekitaran kosan," ucap pemuda itu.
"Eh, ya. Namaku Ira," tanggapku.
Lalu aku bertanya kembali siapa namanya
"Oh iya, namaku Sigit Rendang biasa dipanggil Sigit" balasnya.
"Ohh oke oke, salken yeahh" tanggapanku.
Dan Aku Pun Kecebur Ke Got Dan Saya Terteleport Ke Padang Pasir Yang Banyak Paus Yang Makan Flaminggo
Secara samar, aku melihat sosok Sigit di padang pasir tersebut. Hanya ada kita berdua di sini.
"Kak ... Ira, ya? Kok bisa kita di sini?" tanya Sigit.
"YNTKTS, tadi saya kecebur got ceplukkk tau tau teleport kesini, emang freak got itu" jawabnya sambil marah marah aja kau ni woy!.
"Gimana pulangnya woyyyy
Lalu Aku Pun Bertemu Kuli Jawa Lalu Saya Bertanya "Kalau Ke Jawa Selatan Ke Mana Ya?" Tanya Bapak Saya
Lalu pandanganku kabur.
"Kak Ira?" sayup-sayup terdengar suara Sigit memanggilku.
"Hm?" ucapku berdehem.
"Kak Ira tiba-tiba tak sadarkan diri, terus tau tau udah di Jawa Selatan, dan kok kamu bisa disini!?!" tanyaku kembali.
"Kamu bertanya tanya?? Ya aku gatau lah"
Lalu Aku Pun Bangun Rumah Dijawa Selatan Lalu Aku Bermain Free Fire Di Padang Sulawesi,London
Dan Saya Terteleprot Ke Kosan Bapak saya.
Dan terbangun lagi di tempat yang sama - pertemuanku dengan Sigit.
"Kak Ira kenapa lagi?" ucapnya sambil memegang kepalaku.
"T-tidak apa-apa," kataku.
"Jangan bo'ong!!" balasku.
"Beneran om gatau ommm gataauuuuu (menangis ala FP24)" jawabnya.
"Eh udah udah jangan nangis"
Lalu Saya Kepasar Beli Jagung Merah Yang Warna Nya Putih,Ke Biruan Seperti Dipukul Rel Kereta Bapaknya Ayonima Ayom
"Kesambet apa lagi ini, Kak Ira tiba-tiba ke pasar?" tanya Sigit.
"Tidak tahu," jawabku.
Yaa begitulah.
Dan lalu aku reflek teriak "WAT DA HEEEEEEEEEELLLLLLLL, OOOMAGAAAT NO WAY YEAH HEYYYY" karena aku kaget ini di pasar mana dikatakan Cikurubuk ge salah (hulu sia welah).
Terus Terus Terus Stoop Ucap Tukang Parkir Indomarte Yang Bekerja Di Alfamrat ( biar gak kopirek) Kopi Lanang
Kembali dari pasar, aku melihat tidak ada sang pemuda di dekat pasar itu.
Tidak lama, Sigit kembali dengan cokelat di tangannya.
"Kak Ira, ini untuk kakak," ucap Sigit.
"Elu lagi, kesambet apaan tiba tiba ngasih cokelat, mana Made by Katulampa pula" jawabku.
"Saya hanya ingin berbagi, karena berbagi itu indah" balasku kembali sambil berkata kata estetik
0
Kisah Kasih dari Selokan
0
Writers
Publish Date
2/13/2023
0 Comment
Log in to add comment