Ala kadarnya

Pada suatu hari hiduplah seorang dukun, dia bernama Samsudin. Samsudin membuka praktik ilmu hitam di desa Pesantren pelanggan pertamanya adalah seorang remaja yang berasal dari mbatok, yang bernama Mail. Mail mendapatkan mimpi untuk pergi ke Mbah Samsudin agar diberi kejayaan dunia akhirat walaupun dengan menggunakan ilmu hitam. "Permisi buk. Rumah mbuh Samsudin dimana ya?" Ucapanku pada seorang ibu paruh baya. Si ibu menjawab "Lurus saja nak, setelah bertemu baliho Bu Puan kamu belok ke kiri, nah kalo sudah melihat jembatan turunlah ke bawahnya. Mbah Samsuddin membuka prakteknya disama." Ujar seorang seorang paruh baya tersebut. "Oh baik, terimakasih bu, saya permisi dulu." POV MAIL Aku berjalan menuju tempat praktik Mbah Samsudin sesuai arahan ibu tadi, namun setelah berpergi ke bawah jembatan untuk ke tempatnya, aku tak menemukan apapun. Disini hanya ada tumpukan sampah yang bersersakan dan banyak nyamuk bersarang, iwhhh .. Setelah berputar-putar selama satu jam, aku tak kunjung menemukan Mbah Samsudin. Aku pun kembali ke permukaan dan bertemu dengan seseorang. Aku bertanya, "Benarkah mbah Samsuddin membuka prakteknya dibawah jembatan ini?" Namun jawaban dari orang yang ditemuinya tersebut sangatlah mencengangkan, "Kamu naenyakkkkk?" Syok berat aku, lantas aku membalasnya dengan berkata "asw" Dia kembali berkata, "Disini gak ada Mbah Samsudin, kamu halu ya?" Aku pun terheran heran. Dalam hati aku berucap, "masa salah alamat sih? Perasaan dimimpiku disini tempatnya? Kata orang tadi juga disini" "Orang yang mana?" Katanya, aku mengingat kembali perawakan ibu tadi "Ibu ibu yang tinggi itu, dia memberitahuku bahwa Mbah Samsuddin tinggal di bawah jembatan ini." Ujar mail dengan menunjuk jembatan itu. "Ciri ciri ibu ibu itu seperti apa?" "Tinggi nya setelingaku, dia memakai daster, di pipi kirinya ada tompel" "lalu lalu" ujar dilan cepmek. "Rambutnya sangat panjang bahkan hampir menyentuh tanah seperti terseret seret." Sontak dilan tertawa, "Oh ibu itu orang gila, kenapa kamu percaya hahaha. Kurasa mimpimu tak berarti apapun."
Ala kadarnya
0

Writers
KH.0322_leTsurukoKH.0322_le
Publish Date
12/26/2022

0 Comment

Log in to add comment