Pelangi Monokrom
Pagi itu, kupakai sepatu dan kukunci rumah. Aku menjalani hari-hari seperti biasanya yang monoton. Dengan langkah setengah semangat, aku berjalan menuju sekolahku. Hari-hari berjalan seperti biasanya, tidaka da yang berubah. Seperti hari libur, akupun hanya berdiam diri di kamar, sangat monoton.
Aku baru teringat aku sedang berjalan ke sekolah, pikiranku melayang ke segala arah. Saat di sekolah aku hanya memikirkan bagaimana aku bisa menjalani hari ini dengan biasanya.
Guru masuk, aku mengerjakan tugas, lalu istirahat. Aku kemudian membeli jajan di pinggir jalan. "Bang beli cimol."
Ternyata aku berhalusinasi, tidak ada cimol di depan, yang ada hanyalah gerobak cilor yang dijual oleh manusia setengah dewa. Baru kali ini aku melihat abang cilor yang tampan dan membuat aku terpesona. Caranya membuat cilor, memasukkan cilor itu ke dalam plastik. Aku sangat terpukau dengannya. Secara spontan aku berkata "bang, ganteng dah." Aku reflek menyanyikan sang dewi setelah membeli cilor, naga peliharaan abang penjual itu pun bergerak meliuk liukan ekornya pertanda menyukai nyanyianku.
Karena melihat sebuah lampu hijau dari sang naga, sontak aku mengajak sang Abang untuk berkencan denganku. "Bang, kita jalan-jalan yuk" Abang itu kemudian mengajak aku menaiki naganya untuk pergi ke taman. "Oke bang, tunggu pulang sekolah ya." Jawabku. "OKE neng.
Setelah pulang sekolah, kami pergi ke taman bersama dengan menunggangi naganya bak menaiki delman keliling kota.
Suasana sore itu sangat indah nan sejuk, namun waktu berjalan dengan cepat, tanpa kusadari sudah tiba waktunya berpisah. "Neng, samapi disini saja, kita harus pulang." Kemudian petir-petir mulai muncul. "Dadah, sampai jumpa besok, beli cilor abang lagi ya neng." Ucap abang itu.
Keesokan harinya ia menjemputku untuk berangkat ke sekolah dengan tunggangannya, sebuah unicorn dengan gerobak cilor dibelakangnya.
AKU SANGAT TERKEJUD TERHERAN HERAN, ternyata Abang cilor yang ku kagumi memiliki bni. Abang cilor ini ternyata memiliki lebih banyak rahasia dari ekspektasiku. "Wah, bang ke taman lagi yuk pulang nanti." Ajak diriku. dia mengangguk tanda setuju mengantarkanku, tanpa dia ketahui aku ingin mempelajari ternak naga.
Saat pulang, ku langsung menemui abang dan langsung menuju taman. Dengan jujur, aku berkata kepada sangat abang "Bang, ajarin aku ternak naga!" aku berteriak memohon padanya. Aku bersujud. "Hm...iyain ga ya." Kata abangnya. "Please" kataku sambil memohon.
Akhirnya dengan rasa kasihan, abangnya pun mengajariku bagaimana ternak naga . "Neng, biar lebih gampang, ayo kita ke tempat tinggal abang" aku terkejut. "Abang tinggal dimana emang? Eh tapi janganlah bang, nanti aku dicariin mamah." Ucapku. "Yah yauda lewat ruangguru aja belajarnya." Jawab abang tersebut.
ia pun menyuruhku naik unicornnya dan kami berangkat ke rumahku dengan unicorn Seharusnya hari itu menjadi hari yang indah, namun sayangnya hari itu sudah berakhir. "Neng, abang mau jujur. Sebenarnya abang adalah pangeran di istana langit alias khayangan." Kata abang. "Affh iyh?" Jawabku. "Iya neng, ayo jadi istriku." "aku mau jujur juga bang, sebenarnya aku transgender"
Setelah itu, aku terbangun dari tidurku dari mimpi yang sangat panjang ini. Aku berpikir, yah ternyata hidupku tetap monoton, mending aku tidur lagi saja. akupun menyadari bahwa bosannya hidupku sampai membuatku bermimpi berganti gender.
0
Pelangi Monokrom
0
Writers
Publish Date
12/25/2022
0 Comment
Log in to add comment