Natal

Aku Kelly. Remaja berusia dua belas tahun. Aku hanyalah seorang anak yang sangat menyukai natal. Ya, aku kira natal hanyalah tentang pohon, kue, kaus kaki, dan tentu saja hadiah. Aku menunggu hari natal hanya untuk itu, tanpa mengetahui makna besar dalam natal. Tahu apa? Dari tahun ke tahun, aku semakin lupa makna natal dan hanya menganggap itu perayaan besar dalam setahun sekali. Tanpa arti. Tanpa makna. Hanya sebuah perayaan, untuk berkumpul bersama keluarga. Sampai saat ini, dimana aku merasakan sebuah kejadian luar biasa dalam sekali seumur hidup. Ya, pandemi melanda dunia. Dan aku malah berpikir bahwa itu baik. Tidak usah ke gereja, hanya dirumah berkumpul dengan keluarga. Bertukar kado seperti biasanya. Sampai nenekku berkata begini kepadaku: "aku rindu natal seperti biasanya." aku yang masih bersemangat setelah mendapatkan kado sebuah earphone impianku, mendekati nenek. Mendengarkannya bercerita. "Apa nek?" tanyaku. "Kamu tahu artinya, Kelly cucuku. Memakai pakaian favorit, pergi ke gereja, berdoa menyembah Dia yang turun kedunia. Aku rindu merasakan hening di tengah tengah Madah Kemuliaan dan Doa Pembuka di gereja saat misa natal. Para Misdinar berlutut, membunyikan lonceng dan para umat bernyanyi. Semua bernyanyi dalam sukacita. Aku sungguh merindukan itu. Karena pandemi, semuanya jadi tidak bisa dilakukan. Makna dan Arti natal seketika hilang digantikan oleh pohon, kue, dan hadiah kecil itu." Nenek berhenti, menghela nafas dengan senyuman tulusnya. Aku diam tak bergeming. Selama dua tahun ini, memang aku tidak merayakan natal sungguh sungguh. Nenek benar, aku seharusnya memuji Nama-Nya. Bukannya malah berurusan dengan kado serta kue atau pohon natal itu. Ini Hari Besar. Tuhan lahir ke Dunia, menjadi anak manusia demi menebus dosa Umat-Nya. "Kelly cucuku, kemarilah." Aku mendekat. Nenek tiba tiba memberi berkat kepadaku. Dia membuat tanda Salib dengan jempol keriputnya itu di dahiku. Aku juga reflek mengatupkan kedua telapak tanganku, menunduk. "Tuhan Memberkati." Aku tersenyum, membalas nenek. "Amin" kemudian kupeluk nenekku. Dan semenjak itu, aku tidak akan melupakan apa arti natal. Semua dekorasi natal seperti Pohon Cemara dengan bintang di pucuknya, Kaus Kaki, Santa Claus, Kue Jahe, Berganti dengan semua hal tentang Bunda Maria, Santo Yusuf, Bayi Yesus, Gembala, Tiga Raja dari Timur, serta kandang dimana Tuhan kita Yesus Kristus lahir. Tidak lupa, kami berdoa bersama. Mengucap rasa syukur serta Sukacita kebahagiaan yang melimpah. Iya, tidak ada salahnya memang kita merayakan natal dengan berbagai macam hal. Tapi janganlah sampai Engkau lupa apa makna natal. Natal menjadi perjalanan awal Yesus melayani umat manusia, memberikan contoh dan teladan bagi seluruh umat manusia, dan awal dari perjalanan pengorbanannya untuk menebus dosa manusia. Matius 1:21 "Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Sekian, cerita kecil dariku di hari natal saat pandemi melanda. Selamat Hari Natal! Berbahagialah, Tuhan memberkati.
Natal
0

Writers
LilyJenjen
Publish Date
12/25/2022

0 Comment

Log in to add comment