Pelangi Monokrom
Pagi itu, kupakai sepatu dan kukunci rumah. Aku menjalani hari-hari seperti biasanya yang monoton. Hari yang terasa pengap, seakan-akan aku terkurung dalam ruang hampa. Langkahku mengarah ke sebuah kafe, seperti biasa aku memesan secangkir latte dan menikmatinya dengan rintik hujan menemani. Aku menunggu derasnya berhenti, hingga sebuah pelangi dengan tujuh warna menerpa langit. Indah, namun sesaat. Walau mataku menikmatinya, tetapi semua masih terasa sendu. Seperti kehidupanku yang tak henti hampanya, pelangi nampaknya ingin menemaniku yang terlihat sedih menyendiri. Harapanku hanya satu, walaupun ku tau hal ini mustahil tercapai, aku hanya ingin bisa merasakan warna-warni pelita kehidupan.
0
Pelangi Monokrom
0
Writers
Publish Date
12/24/2022
0 Comment
Log in to add comment