Bayanganku di Matamu
Pandangan kita memang bertemu, tapi kamu hanya bisa menunduk. Seolah aku bukan orang yang berharga. Apakah msih ada kesayangan dalam hatimu padaku? Kenapa kamu enggan menatapku lagi?
“Rina,” panggilku, “ada aap denganmu? Selama ini, aku selalu memikirkan keadaanmu. Tidak ada orang di hatiku selain kamu, Na.”
“Bohong.”
“Hah?”
Kamu akhirnya menatapku. Namun, matamu sembap. “aku pergi agar kau bisa memenuhi janji orang tuamu."
Aku terdiam. Pikiranku kini melayang ke dua malam lalu, saat aku mencium tangan ibu dan ayah untuk meminta restu kuliah di Singapura.
“Kamu tahu dari mana?”
Rina meneguk ludah. “Lupa kalau inum sudah mati"
Aku pergi ke Singapura.
Mau di pesawat, mau di bandara, mau di hotel sekalipun, tetap Rina yang kuingat. Di mana dia sekarang sedang mandi. "Aku ingin cepat pulang" kataku
Namun aku bisa pulang 10 tahun lagi
Karena …
Aku terdiam di dalam bathtub, lalu menengadah. Program kuliahku mengharuskanku bejerja g selama 10 tahun dan aku meninggal karena alasan yg aneh
-END
0
Bayanganku di Matamu
0
Writers
Publish Date
12/24/2022
0 Comment
Log in to add comment