Grandpa's room 

Varhlote D Lousie cucu dari seorang pemilik toko antik di pinggir jalan di kota London. Kehidupan sehari-hari nya tampak biasa saja, tidak ada yang spesial. Sampai suatu hari, hal yang tak pernah terbayangkan terjadi.. "Louise, udah siap sarapan, nak?" Tanya kakek. "Sudah, vas ini akan di kirim kemana?" Kakek tersenyum, dia lalu mengambil secarik kertas dari meja kerjanya. "Ini, pemesan hanya menyuruh untuk mengikuti jalan yang ada di sini." Lousie dengan tersenyum langsung mengambil sepedanya dan berpamitan dengan kakeknya. Di jalan ia melihat penduduk sekitar yang beraktivitas seperti biasa. Para nelayan yang sedang melakukan barter dengan seorang pedagang, para wanita yang sedang menyuci baju di sumur kota, ada juga anak-anak yang berlarian karena di marahi oleh ibunya. Lousie sampai pada tujuan, rumah dengan pagar kayu yang sudah tak semestinya di pakai. Ia mengetuk pintu. "Ekhm, permisi tuan, nyonya," Tidak ada jawaban dari dalam rumah. Rumah itu seperti tidak perpenghuni Ia coba keruk sekali lagi, namun pintu sudah terbuka. Sontak Louise terkejut dan mengambil beberapa langkah kebelakang "B, benarkah ini dengan rumah h, ha, harrr" Louise sedikit tergagap saat membaca nama pembeli. Belum lagi Louise melanjutkan perkataanya, pria tua itu mengambil barang-barangnya dan langsung menutup pintu dengan keras. Lousie sedikit tersentak kebelakang. "Scary betul." . . . . Ia pulang dan memarkirkan sepedanya di depan toko kakeknya. "Sudah pulang, mau kah kau menjaga toko ini selagi aku pergi? Aku akan membeli beberapa kebutuhan pangan kita di pasar." Kata kakek. "Apa perlu aku antar? Nanti pinggang mu encok lagi" Kata Lousie yang mendapat pukulan dari tongkat kakek. "Tidak perlu, aku masih kuat. Aku pergi dulu, jaga toko sebaik mungkin." Lousie mengacungkan jempolnya. Sembari menunggu kakek, Lousie mencoba melakukan kegiatan untuk menghilangkan kebosanannya. Ia mulai menyapu lantai demi lantai toko kakeknya itu. Lousie tepat di bagian ujung ruangan, tempat yang menurutnya misterius. Kakeknya selalu melarang apabila ia ingin membuka kamar itu, dain ia pun tak pernah memberitahukan kenapaia tak boleh membukanya, katanya sih, "Belum waktunya kamu tau, tunggu kamu besar, ya?" Selalu gitu. Tapi kali ini, Lousie benar-benar ingin tau apa yang ada di dalam sana, kenapa begitu di rahasiakan? Dengan pelan pintu dibuka, decitan pintu yang memekikan telingan membuat Lousie was-was. Pintu sudah terbuka sempurna. Tak seperti apa yang Lousie bayangkan. Ruangan yang bergelimang emas, penuh dengan harta itu pupus. Di ruangan itu hanya terdapat barang dan sebuah mesin tua yang entah masih bisa terpakai atau tidak. Ia masuk kedalam mesin itu. "Wah, kalo memang isinya cuma seperti ini, kenapa kakek harus merahasiakan nya?" Lousie terus melihat-lihat detai demi detail dari mesin tersebut. Mata Lousie tiba-tiba tertuju pada suatu benda yang berkilau di dalam mesin itu, Lousie coba mengambilnya. Naasnya itu bukan benda. • • •
Grandpa's room 
0

Writers
rencifZo
Publish Date
12/23/2022

0 Comment

Log in to add comment