Favourite Child

Aku tidak akan menjadi anak favorit dari kedua orangtuaku, aku selalu menjadi "pilihan kedua" bahkan mungkin aku tidak masuk ke dalam 'pilihan' tersebut. Ketika aku beranjak dewasa aku semakin mengerti bahwa kedua orangtuaku tidak pernah menginginkan kehadiran ku dalam hidup mereka, lalu aku selalu bertanya "mengapa mereka tidak membuang saja?" Daripada hidup seperti ini. Aku memang di rumah, tetapi aku sama sekali tidak merasaAku tidak akan menjadi anak favorit dari kedua orangtuaku, aku selalu menjadi "pilihan kedua" bahkan mungkin aku tidak masuk ke dalam 'pilihan' tersebut. Ketika aku beranjak dewasa aku semakin mengerti bahwa kedua orangtuaku tidak pernah menginginkan kehadiran ku dalam hidup mereka, lalu aku selalu bertanya "mengapa mereka tidak membuang saja?" Daripada hidup menjadi manusia yang menyedihkan. Tidak ada yang peduli terhadap diriku. Begitulah pikirku. Aku selalu merasa sendiri, ketika semua keluarga ku menonton di ruang keluarga Aku tidak akan menjadi anak favorit dari kedua orangtuaku, aku selalu menjadi "pilihan kedua" bahkan mungkin aku tidak masuk ke dalam 'pilihan' tersebut. Ketika aku beranjak dewasa aku semakin mengerti bahwa kedua orangtuaku tidak pernah menginginkan kehadiran ku dalam hidup mereka, lalu aku selalu bertanya "mengapa mereka tidak membuang saja?" Daripada hidup seperti ini. Aku memang di rumah, tetapi aku sama sekali tidak merasaAku tidak akan menjadi anak favorit dari kedua orangtuaku, aku selalu menjadi "pilihan kedua" bahkan mungkin aku tidak masuk ke dalam 'pilihan' tersebut. Ketika aku beranjak dewasa aku semakin mengerti bahwa kedua orangtuaku tidak pernah menginginkan kehadiran ku dalam hidup mereka, lalu aku selalu bertanya "mengapa mereka tidak membuang saja?" Daripada hidup menjadi manusia yang menyedihkan. Hidupku tidak berguna, tak ada yang led Aku tidak akan menjadi anak favorit dari kedua orangtuaku, aku selalu menjadi "pilihan kedua" bahkan mungkin aku tidak masuk ke dalam 'pilihan' tersebut. Ketika aku beranjak dewasa aku semakin mengerti bahwa kedua orangtuaku tidak pernah menginginkan kehadiran ku dalam hidup mereka, lalu aku selalu bertanya "mengapa mereka tidak membuang saja?" Daripada hidup seperti ini. Aku memang di rumah, tetapi aku sama sekali tidak merasaAku tidak akan menjadi anak favorit dari kedua orangtuaku, aku selalu menjadi "pilihan kedua" bahkan mungkin aku tidak masuk ke dalam 'pilihan' tersebut. Ketika aku beranjak dewasa aku semakin mengerti bahwa kedua orangtuaku tidak pernah menginginkan kehadiran ku dalam hidup mereka, lalu aku selalu bertanya "mengapa mereka tidak membuang saja?" Daripada hidup menjadi manusia yang menyedihkan. Tidak ada yang peduli terhadap diriku. Begitulah pikirku. Aku selalu merasa sendiri, ketika semua keluarga ku menonton di ruang keluarga Aku tidak akan menjadi anak favorit dari kedua orangtuaku, aku selalu menjadi "pilihan kedua" bahkan mungkin aku tidak masuk ke dalam 'pilihan' tersebut. Ketika aku beranjak dewasa aku semakin mengerti bahwa kedua orangtuaku tidak pernah menginginkan kehadiran ku dalam hidup mereka, lalu aku selalu bertanya "mengapa mereka tidak membuang saja?" Daripada hidup seperti ini. Aku memang di rumah, tetapi aku sama sekali tidak merasaAku tidak akan menjadi anak favorit dari kedua orangtuaku, aku selalu menjadi "pilihan kedua" bahkan mungkin aku tidak masuk ke dalam 'pilihan' tersebut. Ketika aku beranjak dewasa aku semakin mengerti bahwa kedua orangtuaku tidak pernah menginginkan kehadiran ku dalam hidup mereka, lalu aku selalu bertanya "mengapa mereka tidak membuang saja?" Daripada hidup menjadi yang tidak pernah diinginkan, memben Aku tidak akan menjadi anak favorit dari kedua orangtuaku, aku selalu menjadi "pilihan kedua" bahkan mungkin aku tidak masuk ke dalam 'pilihan' tersebut. Ketika aku beranjak dewasa aku semakin mengerti bahwa kedua orangtuaku tidak pernah menginginkan kehadiran ku dalam hidup mereka, lalu aku selalu bertanya "mengapa mereka tidak membuang saja?" Daripada hidup seperti ini. Aku memang di rumah, tetapi aku sama sekali tidak merasaAku tidak akan menjadi anak favorit dari kedua orangtuaku, aku selalu menjadi "pilihan kedua" bahkan mungkin aku tidak masuk ke dalam 'pilihan' tersebut. Ketika aku beranjak dewasa aku semakin mengerti bahwa kedua orangtuaku tidak pernah menginginkan kehadiran ku dalam hidup mereka, lalu aku selalu bertanya "mengapa mereka tidak membuang saja?" Daripada hidup menjadi manusia yang menyedihkan. Tidak ada yang peduli terhadap diriku. Begitulah pikirku. Aku selalu merasa sendiri, ketika semua keluarga ku menonton di ruang keluarga Aku tidak akan menjadi anak favorit dari kedua orangtuaku, aku selalu menjadi "pilihan kedua" bahkan mungkin aku tidak masuk ke dalam 'pilihan' tersebut. Ketika aku beranjak dewasa aku semakin mengerti bahwa kedua orangtuaku tidak pernah menginginkan kehadiran ku dalam hidup mereka, lalu aku selalu bertanya "mengapa mereka tidak membuang saja?" Daripada hidup seperti ini. Aku memang di rumah, tetapi aku sama sekali tidak merasaAku tidak akan menjadi anak favorit dari kedua orangtuaku, aku selalu menjadi "pilihan kedua" bahkan mungkin aku tidak masuk ke dalam 'pilihan' tersebut. Ketika aku beranjak dewasa aku semakin mengerti bahwa kedua orangtuaku tidak pernah menginginkan kehadiran ku dalam hidup mereka, lalu aku selalu bertanya "mengapa mereka tidak membuang saja?" Daripada hidup menjadi manusia yang menyedihkan. Hidupku tidak berguna, tak ada yang peduli terhadap diriku. Aku benci hidup seperti ini. Bagaimana agar aku terlihat? Bagaimana agar mereka menyadari keberadaanku selama berada di hidup ini. Aku tidak pernah merasa 'diinginkan'
Favourite Child
0

Writers
!404 not found!mtchuShinn!404 not found!Chelya.bila
Publish Date
12/23/2022

0 Comment

Log in to add comment