Terjebak diantara dua banjir
Disuatu hari pukul 8 pagi. Sungai yg ada di karanganyar meluap keluar, menumpahkan seluruh raganya ke jalanan. Memenuhi jalanan. Air sudah bisa dirasakan sekujur tubuh ini, tuhannn.., mengapa kau mengirimkan musibah ini kepada kuu, aku ingin bertemu dengannya tuhannn. Disisi lain, orang yang diharapkan nya hanya membaca berita tanpa mengindahkan seseorang yanh memikirkannya. Isak tangis membanjiri sosial media. Relawan mulai datang membantu warga, namun evakuasi tidak berjalan lancar karena air mulai naik setinggi leher orang dewasa dan mempersulit evakuasi. Tuhan aku ingin kau menyudahi musibah ini. Aku membutuhkan dia. Tanpa dia, aku bagaikan seonggok daging tanpa tujuan. disaat kutermenung menatap liarnya arus banjir, aku melihat dirinya berdiri diatas atap rumah diseberanh sana, ya tuhann.., itu apakah kenyataan atau halusinasi. Bayangan yang terasa jelas namun terlihat semu, apakah benar kamu manusia?
Hati berlalu, bukannya semakin membaik malah semakin memburuk. Banjir kian meluas melanda jalan alternatif menuju kota ku. Aku masih melihat sosok itu. Karena orang yang kukenal itu sudah tidak ada di dunia ini. Jangan jangan- dialah kekasihku? yang aku rindu dan dambakan kehadirannya? jika memang iya, dekatkanlah ya tuhann. Tidak lama terdengar suara ambulance yang menunjukan hal duka terjadi, disaat yang sama diriku tertarik ke ambulan ce. Ternyata ragaku lah yang dibawa. Aku terkejut menyadari bahwa ragaku telah terbujur kaku dengan bibir yg memucat.
Jadi begitu..
Aku berbalik, melihat sosok itu kembali. Namun kali ini ia semakin dekat. Aku mencoba melambaikan tangan kearahnya.
tiba² terdengar teriakan dari ujung sana "heyyy!!!" "sayangg.. ini akuu" teriaknya, akupun terperangah dan membalas dengan tangis lega, "kakanda, itukah dirimu". Akupun berlari, namun kakanda berkata, "ketawamu sungguh memesona adinda, melebihi suara terompet tahun baru." "Ya kakanda, aku sangat senang bisa tertawa denganmu#
Tiba tiba cahaya ilahi datang. Tubuhku semakin berat. Dan saat aku membuka mataku, aku masih berada di kamarku. Ternyata hanya mimpiku. tiba2
kringgg kringgg, dering suara telfonku memanggilku, hunny bunny, itu adalah kekasihku, dia meneleponku, segera kuangkat dengan perasaan yg membuncah, yatuhan. Aku mengangkatnya seketika itu dia berkata, "sayang, ditempatmu banjir kah?, aku melihat berita ada 2 orang meninggal pagi ini ku harap itu hukan daerahmu". "Bukan kakanda, namun kotaku terjebak sehingga aku tidak bisa menemui dirimu disana." "Tid
To be continued
0
Terjebak diantara dua banjir
0
Writers
Publish Date
2/13/2024
0 Comment
Log in to add comment