Tamu Tengah Malam
Aku sudah hendak tertidur tengah malam itu ketika tiba-tiba terdengar bunyi ketokan pintu. Akupun bingung, Mengapa? Karena aku sendirian dirumah.. Akupun lantas perlahan lahan berjalan kearah pintu dan bersiap-siap untuk membuka pintu itu, dan.. untungnya tidak ada sesuatu hal yang aneh dan menyeramkan. Ketika aku hendak masuk kembali ke kamarku, aku melihat kursi yang terjatuh. Aku bingung, padahal aku benar-benar sendirian. Bagaimana bisa kursi itu jatuh dengan sendirinya? Pikirku sambil mengangkat kursi itu dan mengembalikannya ketempatnya. Akupun berbaring ditempat tidurku dan merasakan ada tiupan di telingaku, itu terasa aneh, karena itu sebelumnya tak pernah terjadi di kehidupanku. Kemudian suatu suara mulai berbisik ke telingaku, "Buka pintunya, buka pintunya, buka lah.. atau nyawamu dalam bahaya" Akupun langsung merinding disaat itu juga. Aku diselimuti oleh ketakutan dan selimutku, sambil memikirkan, apa yang sebenarnya terjadi, tiba-tiba kakiku serasa ditarik, badanku mulai bergerak kebawah lantai. Rasanya ada sesuatu yang memaksaku untuk berjalan ke arah pintu rumah dan membukakannya. Aku pun memberanikan diri, dan kemudian perlahan membuka pintu rumahku. Ketika aku hendak membukanya, tiba-tiba terdengar dobrakan dari pintu itu, tanpa banyak pikir, aku langsung membukanya. Aku menutup mataku.. tapi, setelah beberapa detik aku menutup mata, tidak terjadi apa-apa. Perlahan kubuka mataku, dan.. tidak lain yang didepan pintu adalah temanku sendiri, Gracia. Aku berkata kepadanya, "Ada apa, Gracia? Larut malam begini seharusnya kau sudah tertidur, bukan?" Namun Gracia bergumam, "Mengapa kamu daritadi mengabaikanku sih?!" Ucapnya dengan sebal, aku reflek menghela nafasku, lega sekali, ternyata hantu itu hanya ada dalam pikiranku. Kujawab, "Ah tidak apa, soalnya sudah larut begini, rasanya agak tidak aman membuka pintu secara langsung tanpa berpikir lama terlebih dahulu." Gracia berkata, "Apakah aku boleh masuk ke dalam? " Akupun tersenyum, bagaimana bisa aku menolak teman seapartemen sekaligus sahabatku sendiri? Aku tersenyum, tapi sebelum aku menyetujuinya, aku memerhatikan ada yang aneh dari dirinya. Namun aku berusaha mengabaikannya, kemudian mengambil secangkir teh untuk Gracia. "Aku tau kamu pasti lelah menunggu di malam yang dingin ini. Aku sudah menyiapkan teh, silahkan." Sambil menyodorkan teh. Gracia pun tersenyum lalu meneguk teh tersebut. Sambil kuperhatikan, samar-samar di leher Gracia terdapat.. sebuah gigitan?.. Ah aku pasti sedang kelelahan karena ini sudah tengah malam. Aku berusaha mengabaikan hal-hal aneh itu sambil berjalan kedapur untuk menggosok gigi, karena aku lupa untuk menggosok gigi tadi sebelum tidur. Ketika aku mulai mengambil sikat gigiku dan juga pasta, aku mulai memandang ke arah cermin. "Ada sesuatu di belakangku, ya..?" gumamku dengan pelan. Aku langsung menoleh kebelakang, dan yang terlihat dimataku hanya ada Gracia, dia hanya berdiri sambil memandangiku, lalu tersenyum, Sontak aku berteriak dengan kaget namun tenang. "Gracia? Kau mengagetkanku!" kata aku dengan perasaan sedikit merinding dan berwas-was. "Aku mengagetkan dirimu ya? Haha, maaf. Habisnya aku sudah tak sabar ingin menjadikanmu salah satu dari kami." Ucapnya. Akupun terdiam, dan merenungkan maksudnya. 'Salah satu dari kami..?' Apa maksud dari perkataan Gracia tersebut? Karna hal tersebut, dengan berani aku mulai mengambil langkah, sedikit demi sedikit, aku perlahan mulai berhadap-hadapan dengan Gracia. Dengan keberanian penuh, aku langsung menyentuh bekas gigitan dilehernya, dan dengan mengejutkan, dia berteriak dengan keras sekali, sangat keras, hingga telingaku sakit dibuatnya. "Ah.. apakah sesakit itu untuk disentuh? Maafkan aku." Lalu Gracia pun APSI Batuk-batuk dan mengeluarkan darah beserta secarik kertas berukuran sekitar 10cm dari mulutnya. Dengan kaget aku mengambil dan membuka kertas itu dan membacanya, tulisan berwarna merah.. apakah itu darah? Aku kembali menatap wajah Gracia. Gracia seperti berubah wujud menjadi sesuatu yang sebentar lagi akan membuatku trauma.. Perlahan, tubuhnya mulai mengeluarkan sayap, matanya memerah, kulitnya menjadi putih pucat. dan.. buah dadanya menjadi hilang bahkan pantatnya pun ikutan hilang, sehingga dia berbentuk papan. Dengan berani aku menaboknya, dan Gracia menggumamkan sesuatu saat aku menaboknya berkali-kali, ucapnya.. "ميتتين و أنا في حيرة و أنا !!!!" Aku tidak mengerti sama sekali, aku terus menaboknya, dan menaboknya, Gracia pun berbicara lagi. "бы не было ни одного человека и. гашг" Kata tersebut membuatku semakin bingung, apa roh yang merasukinya adalah guru bahasa? aku terus menaboknya untuk menemukan clue, dia berbicara sekali lagi, "Jangan pilih Prabowo... 果たして、それこそは˚✧₊⁎❝᷀ົཽ≀ˍ̮ ❝᷀ົཽ⁎⁺˳✧༚ " Aku semakin tercengang, "Apa-apaansih!?" Ucapku, lalu berakhir iklan. Aku mulai berbicara lagi "Shopee atau Tokopedia?". Gracia menjawabku " Taehyung!". Oke teman-teman swkian rimakssih. Taehyung! 🐯🐯🐯🐯🐯 几点工地结婚后来居上次,гааааашшгггг
0
Tamu Tengah Malam
0
Writers
Publish Date
2/13/2024
0 Comment
Log in to add comment