Daun Kering Yang Jatuh

Tanggal 10 desember pada tahun 1997 di pasar lama itu, ku bertemu dengan seseorang yang pernah ku temui rasanya. aku tersadar bahwa ia adalah Rahan, teman lamaku yang waktu itu menemaniku bermain di taman jenaga siapa sangka kini aku bertemu lagi dengannya, setelah sekian lama kita berpisah, kini aku hanya bisa menatapnya dari jauh selayaknya orang asing yang tidak pernah saling bertegur sapa, bahkan dia tidak mengingat namaku, namaku Syella. Aku lahir di bandung tempat yang teduh namun menyimpan banyak memori, tempat aku bertumbuh hingga sekarang menjadi wanita yang bisa menjalani semua sendiri. Mulai dari hal yang kecil hingga hal yang menurut orang lain sulit, aku dapat melewati semua rintangan hidup. Lalu aku pindah ke kota, sehingga harus berpisah dengan semua kenangan yang sudah terukir di kota Bandung, meninggalkan sahabat kecilku yaitu Rahan. "Rahan, ini aku Syella. Apa kamu mengingatku?" namun Rahan termenung dan mencoba mengingat semuanya. "Syella? sepertinya aku tidak pernah mendengar nama itu, apa kamu salah orang?" mendengar ucapan Rahan aku pun sedikit sedih sebab Rahan tidak mengenalku. " serius?, kau tidak ingat siapa aku?" tanyaku dengan sedih. "hahaha maaf sepertinya memang aku tidak mengingatnya." Mendengar itu aku langsung pergi menjauhinya sedih teman lamaku tidak mengingatku. Apa alasannya?, Di perjalanan ku berpikir diam seribu bahasa, memikirkan apa hal yang terjadi kepadanya sampai dia melupakan kenangan kecil kita, melupakan bahwa kita pernah tumbuh bersama di Kota Bandung. Namun, aku tidak menyerah, aku mencoba mendatangi pasar itu lagi dan berharap akan bertemu dengan Rahan, namun kenyataannya nihil, namun aku tidak menemukan Rahan di tempat itu. dan aku beranjak pergi dengan membawa rasa kecewa dan sedih. 12 desember 1997 Aku mencoba lagi tak menyerah untuk datang dan bertemu rahan kembali, kali ini rehan ada dimana. "eh, mbak seylla ya?" tanya rahan padaku. "iya mas , mas inget sama saya?" "maaf sebelumnya jangan panggil saya mas, saya kira umur kita tidak jauh berbeda, panggil Rahan saja.” Entah perasaan apa yang aku rasakan, campur aduk di dalam hatiku, senang namun masih berputar di kepalaku tentang mengapa bisa Rahan tidak mengingatku? Hari berganti namun perasaan ini tidak, dengan gemuruh semangat untuk kembali mencari Rahan untuk menanyakan sebuah fakta tentang apa yang terjadi, aku kembali ke tempat itu, iya lagi lagi tempat itu. Keberuntungan ku di hari itu lumayan bagus, karena aku bertemu Rahan sedang duduk santai di pinggir toko. "Hai Rahan? kita ketemu lagi." kataku basa basi, "Syella, lagi lagi kita bertemu ya apa ini sebuah kebetulan? atau sebuah takdir?" kata Rahan kepadaku, lalu aku menjawab "Wah... Mungkin ini sebuah takdir." "Rahan, apa boleh aku bertanya?" Aku memberanikan diri untu bertanya. "Tentu saja, apa yang ingin kamu tahu?" "apa kamu benar benar tidak mengingatku?,coba kamu ingat memori lama mu yang terlupakan" Rahan berfikir sejenak,lalu ia tersadar "Aku mengingat nyaTanggal 10 desember pada tahun 1997 di pasar lama itu, ku bertemu dengan seseorang yang pernah ku temui rasanya. aku tersadar bahwa ia adalah Rahan, teman lamaku yang waktu itu menemaniku bermain di taman jenaga siapa sangka kini aku bertemu lagi dengannya, setelah sekian lama kita berpisah, kini aku hanya bisa menatapnya dari jauh selayaknya orang asing yang tidak pernah saling bertegur sapa, bahkan dia tidak mengingat namaku, namaku Syella. Aku lahir di bandung tempat yang teduh namun menyimpan banyak memori, tempat aku bertumbuh hingga sekarang menjadi wanita yang bisa menjalani semua sendiri. Mulai dari hal yang kecil hingga hal yang menurut orang lain sulit, aku dapat melewati semua rintangan hidup. Lalu aku pindah ke kota, sehingga harus berpisah dengan semua kenangan yang sudah terukir di kota Bandung, meninggalkan sahabat kecilku yaitu Rahan. "Rahan, ini aku Syella. Apa kamu mengingatku?" namun Rahan termenung dan mencoba mengingat semuanya. "Syella? sepertinya aku tidak pernah mendengar nama itu, apa kamu salah orang?" mendengar ucapan Rahan aku pun sedikit sedih sebab Rahan tidak mengenalku. " serius?, kau tidak ingat siapa aku?" tanyaku dengan sedih. "hahaha maaf sepertinya memang aku tidak mengingatnya." Mendengar itu aku langsung pergi menjauhinya sedih teman lamaku tidak mengingatku. Apa alasannya?, Di perjalanan ku berpikir diam seribu bahasa, memikirkan apa hal yang terjadi kepadanya sampai dia melupakan kenangan kecil kita, melupakan bahwa kita pernah tumbuh bersama di Kota Bandung. Namun, aku tidak menyerah, aku mencoba mendatangi pasar itu lagi dan berharap akan bertemu dengan Rahan, namun kenyataannya nihil, namun aku tidak menemukan Rahan di tempat itu. dan aku beranjak pergi dengan membawa rasa kecewa dan sedih. 12 desember 1997 Aku mencoba lagi tak menyerah untuk datang dan bertemu rahan kembali, kali ini rehan ada dimana. "eh, mbak seylla ya?" tanya rahan padaku. "iya mas , mas inget sama saya?" "maaf sebelumnya jangan panggil saya mas, saya kira umur kita tidak jauh berbeda, panggil Rahan saja.” Entah perasaan apa yang aku rasakan, campur aduk di dalam hatiku, senang namun masih berputar di kepalaku tentang mengapa bisa Rahan tidak mengingatku? Hari berganti namun perasaan ini tidak, dengan gemuruh semangat untuk kembali mencari Rahan untuk menanyakan sebuah fakta tentang apa yang terjadi, aku kembali ke tempat itu, iya lagi lagi tempat itu. Keberuntungan ku di hari itu lumayan bagus, karena aku bertemu Rahan sedang duduk santai di pinggir toko. "Hai Rahan? kita ketemu lagi." kataku basa basi, "Syella, lagi lagi kita bertemu ya apa ini sebuah kebetulan? atau sebuah takdir?" kata Rahan kepadaku, lalu aku menjawab "Wah... Mungkin ini sebuah takdir." "Rahan, apa boleh aku bertanya?" Aku memberanikan diri untu bertanya. "Tentu saja, apa yang ingin kamu tahu?" "apa kamu benar benar tidak mengingatku?,coba kamu ingat memori lama mu yang kamu lupakan" Rahan berfikir sejenak dan mencoba mengingat lagi, Rahan pun tersadar " ohh iya aku ingat, sedikit sedikit memori kita yang lama waktu ltu" lalu aku dan Rahan pun bercerita dengan sangat intens lagi dan menceritakan kisah kisah lama kita berdua.
Daun Kering Yang Jatuh
0

Writers
ShalmaJefri PratamaAnnisa IkrimaResta Kumala Sari aamriiyabi
Publish Date
9/26/2023

0 Comment

Log in to add comment