555
pagi hari yang indah seperti biasanya, matahari bersinar cerah, burung burung melantunkan lagu yang indah. aku bangun dari tempat tidur ku untuk menyambut dunia.
Namun entah kenapa ketika aku menoleh ke belakang ada Zidane yang sedang bersepeda dengan ceria. Kami pun pergi bersepeda bersama dengan hati riang gembira.
Saat kami ingin menyebrang trotoar kami melihat seorang nenek yang sedang kesusahan membawa belanjaan nya. kami pun membatunya sebentar , lalu melanjutkan bersepeda. Kemudian kami melanjutkan perjalanan kami menuju taman kota yang sangat indah dan sejuk yang dapat menenangkan hati kami. kami bercanda ria dengan mengobrol santai sejenak.
Setelah kami bersenang ria alangkah burung melantunkan merduannya, berpulanglah kami menggunakan sepeda kembali.
"Sayang sekali hari ini sudah usai", ujar Zidane.
" Ya, kita bisa bermain kapan saja kau tau?"
Kukira kesenangan ini akan berlangsung lama namun tiba tiba sesosok monster muncul dari seberang jalan merusak penjuru kota. monster ini seperti sedang mencari sesuatu. semua lembaga keamanan kota sudah dikerahkan, namun tak ada yang bisa mengalahkan monster itu
Amukan Monster itu membuat banyak gedung besar runtuh. beberapa runtuhnya gendung hampir membuat ku mati. kulihat darpagi hari yang indah seperti biasanya, matahari bersinar cerah, burung burung melantunkan lagu yang indah. aku bangun dari tempat tidur ku untuk menyambut dunia.
Namun entah kenapa ketika aku menoleh ke belakang ada Zidane yang sedang bersepeda dengan ceria. Kami pun pergi bersepeda bersama dengan hati riang gembira.
Saat kami ingin menyebrang trotoar kami melihat seorang nenek yang sedang kesusahan membawa belanjaan nya. kami pun membatunya sebentar , lalu melanjutkan bersepeda. Kemudian kami melanjutkan perjalanan kami menuju taman kota yang sangat indah dan sejuk yang dapat menenangkan hati kami. kami bercanda ria dengan mengobrol santai sejenakpagi hari yang indah seperti biasanya, matahari bersinar cerah, burung burung melantunkan lagu yang indah. aku bangun dari tempat tidur ku untuk menyambut dunia.
.
pagi hari yang indah seperti biasanya, matahari bersinar cerah, burung burung melantunkan lagu yang indah. aku bangun dari tempat tidur ku untuk menyambut dunia.
Namun entah kenapa ketika aku menoleh ke belakang ada Zidane yang sedang bersepeda dengan ceria. Kami pun pergi bersepeda bersama dengan hati riang gembira.
Saat kami ingin menyebrang trotoar kami melihat seorang nenek yang sedang kesusahan membawa belanjaan nya. kami pun membatunya sebentar , lalu melanjutkan bersepeda. Kemudian kami melanjutkan perjalanan kami menuju taman kota yang sangat indah dan sejuk yang dapat menenangkan hati kami. kami bercanda ria dengan mengobrol santai sejenak.
Setelah kami bersenang ria alangkah burung melantunkan merduannya, berpulanglah kami menggunakan sepeda kembali.
"Sayang sekali hari ini sudah usai", ujar Zidane.
" Ya, kita bisa bermain kapan saja kau tau?
Dibawah reruntuhan aku melihat benda berkilauan, aku pun penasaran dan aku mengambilnya. Saat aku menyentuhnya terlihat kenangan orang lain dipikirkanku, kemudian ada orang asing yang menawari kekuatan namun kehidupan menanggung beban ini?pagi hari yang indah seperti biasanya, matahari bersinar cerah, burung burung melantunkan lagu yang indah. aku bangun dari tempat tidur ku untuk menyambut dunia.
Namun entah kenapa ketika aku menoleh ke belakang ada Zidane yang sedang bersepeda dengan ceria. Kami pun pergi bersepeda bersama dengan hati riang gembira.
Saat kami ingin menyebrang trotoar kami melihat seorang nenek yang sedang kesusahan membawa belanjaan nya. kami pun membatunya sebentar , lalu melanjutkan bersepeda. Kemudian kami melanjutkan perjalanan kami menuju taman kota yang sangat indah dan sejuk yang dapat menenangkan hati kami. kami bercanda ria dengan mengobrol santai sejenak.
Setelah kami bersenang ria alangkah burung melantunkan merduannya, berpulanglah kami menggunakan sepeda kembali.
"Sayang sekali hari ini sudah usai", ujar Zidane.
" Ya, kita bisa bermain kapan saja kau tau?"
Kukira kesenangan ini akan berlangsung lama namun tiba tiba sesosok monster muncul dari seberang jalan merusak penjuru kota. monster ini seperti sedang mencari sesuatu. semua lembaga keamanan kota sudah dikerahkan, namun tak ada yang bisa mengalahkan monster itu
Amukan Monster itu membuat banyak gedung besar runtuh. beberapa runtuhnya gendung hampir membuat ku mati. kulihat darpagi hari yang indah seperti biasanya, matahari bersinar cerah, burung burung melantunkan lagu yang indah. aku bangun dari tempat tidur ku untuk menyambut dunia.
Namun entah kenapa ketika aku menoleh ke belakang ada Zidane yang sedang bersepeda dengan ceria. Kami pun pergi bersepeda bersama dengan hati riang gembira.
Saat kami ingin menyebrang trotoar kami melihat seorang nenek yang sedang kesusahan membawa belanjaan nya. kami pun membatunya sebentar , lalu melanjutkan bersepeda. Kemudian kami melanjutkan perjalanan kami menuju taman kota yang sangat indah dan sejuk yang dapat menenangkan hati kami. kami bercanda ria dengan mengobrol santai sejenakpagi hari yang indah seperti biasanya, matahari bersinar cerah, burung burung melantunkan lagu yang indah. aku bangun dari tempat tidur ku untuk menyambut dunia.
Namun entah kenapa ketika aku menoleh ke belakang ada Zidane yang sedang bersepeda dengan ceria. Kami pun pergi bersepeda bersama dengan hati riang gembira.
Saat kami ingin menyebrang trotoar kami melihat seorang nenek yang sedang kesusahan membawa belanjaan nya. kami pun membatunya sebentar , lalu melanjutkan bersepeda. Kemudian kami melanjutkan perjalanan kami menuju taman kota yang sangat indah dan sejuk yang dapat menenangkan hati kami. kami bercanda ria dengan mengobrol santai sejenak.
Setelah kami bersenang ria alangkah burung melantunkan merduannya, berpulanglah kami menggunakan sepeda kembali.
"Sayang sekali hari ini sudah usai", ujar Zidane.
" Ya, kita bisa bermain kapan saja kau tau?"
..
.
.
.
0
555
0
Writers
Publish Date
9/26/2023
0 Comment
Log in to add comment