Aftertaste
Malam yang tak seperti biasanya, hari itu hujan, dingin, dan penuh sepi. Hanya ada Kaluna, dan Pemilik hatinya—Mario. Berdiam mereka, mwmilirk, memikirkan tentang apa yang akan terjadi kepada mereka berdua. Berfikir tentang perpisahan yang sebentar lagi akan disuarakan. Resah sudah menjadi topiknya, tapi mau bagaimana lagi, Kala berpisah satu satunya jalan. Elegi hujan, lah yang terpaksa menjadi saksi
Dari awal hingga akhirnya pisah menjadi tujuan akhir. Dua duanya enggan membuka suara, canggung menguasainya. Melihat kebawah seolah tak ada lawan bicara, sungguh j Dua duanya enggan membuka suara, canggung menguasainya.
Mario membuka pembicaraan "Hey". Kaluna sontak menoleh, "Ya?" "Na, apa nggak bisa kita ulang lagi?" Kaluna hanya menghela nafas sebentar. "Memang banyak yang maskh "Ya?" "Na, apa nggak bisa kita ulang lagi?" Kaluna hanya menghela nafas sebentar. "Memang banyak yang masih bisa diharapkan dari hubungan kita Mario?"
Dua dua nya tersenyum miris, tak lagi egois. "Bulanku, cahayaku" ucap Mario sembari menatap nanar indah, sang kekasih. Kaluna tersenyum canggung, rasanya tak lagi sama seperti dahulu
0
Aftertaste
0
Writers
Publish Date
3/21/2023
0 Comment
Log in to add comment